[FF] Give Me Your Kiss!

Title:

Give Me Your Kiss!

Author:

“D”

Main Cast:

Ga In & Chanyeol

Genre:

Fluff

Length:

Ficklet

 

“Sooyoung, aku mencintaimu.”

“Nado, Oppa.”

~ chuuu~

Aku membuang muka saat bibir kedua sejoli itu akan bertemu. Menjijikkan. Kenapa mereka melakukan adegan romantis itu di depan umum sih? Apa mereka tidak malu mengumbar kemesraan di depan banyak orang? Dasar tukang pamer.

Aku menyeruput es jerukku. Hatiku mengomeli dua anak manusia yang masih saja melanjutkan adegan romantis mereka di meja yang berseberangan  denganku. Membuatku kesal.

“Kau kenapa?” Queen –sahabatku- sepertinya tahu badmood ku sedang kambuh.

“Lihatlah mereka itu. Seenaknya saja berciuman di depan umum. Menyebalkan.” Jawabku seraya menunjuk dua sejoli itu dengan dagu agar Queen tahu siapa yang sedang aku bicarakan.

“Lalu kenapa kau harus marah?”

What? Haiisshh, Queen ini tidak mengerti sekali sih.

“Tentu saja aku marah. Bagaimana tidak, apa yang mereka lakukan itu menciptakan polusi pemandangan. Benar-benar mengotori penglihatanku.” Protesku kesal yang ditanggapi dengan wajah bengong Queen.

“Bilang saja kau iri, kan? Chanyeol kan tidak pernah menciummu.”

Deg. Hatiku serasa disetrum. Membuatku tersadar dengan apa yang Queen ungkapkan. Apa benar ya aku iri? Chanyeol –pacarku- memang tidak pernah sekali pun menciumku. Kami sudah berpacaran selama empat tahun dan dia tak pernah memberiku sebuah kecupan sama sekali. Jangankan di bibir, di kening saja tidak pernah.

“Apa sebuah ciuman dalam suatu hubungan itu penting ya?” pertanyaan konyol. Aku yakin Queen akan menertawaiku.

“Huuuahahahahahahaha. . .” benar kan dugaanku.

“Ehm, kalau penting atau tidaknya sih itu tergantung pada perspektif orang masing-masing. Nah, kalau untukku ciuman dalam suatu hubungan itu sangat penting.”

“Kenapa?” tanyaku antusias yang kuyakin makin membuatku terlihat konyol.

“Sebuah ciuman mendeskripsikan rasa sayang dan cintamu pada seseorang. Ciuman akan mengungkapkan perasaan hatimu yang tak bisa kau ungkapkan dengan kata-kata. Ciuman melambangkan rasa memiliki dan keinginan untuk dicintai. Ciuman menggambarkan sisi keromantisan. Ciuman itu adalah hal yang manis dan menyenangkan. Dan mungkin. .sebuah ciuman dapat membuat hubunganmu dan pasangan semakin langgeng.” Jelas ‘sang master’ Queen panjang. Aku sedikit tidak setuju dengan kalimat terakhirnya.

“Ciuman membuat langgeng? Itu tidak masuk akal. Aku dan Chanyeol tidak pernah berciuman tapi hubungan kami baik-baik saja kok. Kami masih langgeng sampai sekarang.”

“Iya, hubungan kalian memang langgeng-langgeng saja. Tapi lihat akibatnya pada dirimu. Kau sering ngomel-ngomel sendiri saat menonton film romantis ataupun saat melihat ada pasangan yang berciuman di depan matamu.”

Gosh! Ga In, kau kalah telak dari ‘sang master’ Queen. Apa yang dikatakan Queen itu memanglah benar. Aku memang iri dengan beberapa pasangan yang melakukan adegan romantis mereka di depan umum. Tidak. Bukannya aku menuntut Chanyeol untuk menciumku di depan public. Hanya saja, paling tidak berilah aku sebuah ciuman. Karna seumur hidupku aku tidak pernah mendapatkan ciuman dari seorang namja manapun dan sekarang aku menginginkannya. Terlebih dari Chanyeol, kekasihku.

 

&&&&&&

Aku berjalan menunduk sambil menendang kerikil sementara Chanyeol berjalan sedikit di depanku. Haiishhh. .kenapa aku jadi gugup bersamanya? Aneh sekali. Biasanya juga tidak begini. Apa ini karna peristiwa saat bersama Queen tadi ya?

“Kau kenapa?” Huh, aku ini memang tidak bisa menyembunyikan perasaanku dengan baik. Baik Queen maupun Chanyeol sama-sama bisa menebak jika ada suatu hal yang mengganjal di hatiku.

“Ti..tidak apa-apa.” Jawabku sedikit terbata. Hah, Ga In. Kau tahu itu semakin membuatmu ketahuan.

“Bohong. Ayo ceritakan ada apa.” Chanyeol melangkah maju ke arahku. Aku menarik kakiku mundur. Kyyyaaaa. . .bagaimana ini? Aku semakin gugup. Terlintas di benakku adegan ciuman yang dilakoni sepasang kekasih yang kutemui di restoran tadi. Bagaimana jika aku dan Chanyeol melakukannya? Aarrggghhh. . .tidak bisa kubayangkan. Aku ingin. Sangat ingin, tapi malu. Masa secara terang-terangan aku meminta Chanyeol menciumku. Mau ditaruh dimana wajahku ini?

“Wajahmu pucat. Kau sakit?” tanya Chanyeol khawatir.

“Tidak kok, aku baik-baik saja.” balasku setenang mungkin.

“Huff. .” Chanyeol menghembuskan nafas dengan keras.”Queen sudah cerita semuanya padaku.”

Mataku melotot pada Chanyeol. Apa katanya? Queen sudah cerita? Cerita apa? Mati aku.

Chanyeol memegang kedua bahuku.”Ga In, otakmu ini benar-benar sudah terkontaminasi dengan banyaknya adegan romantis yang sudah kau lihat. Dengarkan aku ya! Aku memang tidak pernah menciummu. Tapi itu bukan berarti aku tidak sayang padamu. Aku sayang padamu. Sangat sayang bahkan. Hanya saja, aku memang bukan seorang pria yang suka menunjukkan rasa sayangku lewat sebuah ciuman.”

Seakan ada palu yang mengetuk hatiku. Aku merasa sangat bersalah pada Chanyeol. Selama ini aku selalu saja menginginkan Chanyeol menciumku. Seharusnya aku sadar, ciuman bukanlah satu-satunya cara untuk mendeskripsikan perasaanmu. Sikapku ini terlalu kekanak-kanakkan. Apa salahnya jika aku tak mendapatkan ciumanku sekarang? Toh nanti saat kami menikah dia juga akan menciumku.

“Chanyeol, maafkan aku.” aku merasa sangat bersalah dan malu sekali pada Chanyeol. Terlebih karena aku sudah terlalu banyak bercerita tentang masalah tidak penting ini pada Queen. Dan sekarang Queen menceritakan semuanya pada Chanyeol. Chanyeol pasti marah padaku yang terlalu membesar-besarkan masalah ini.

“Ga In, Ga In. Kau ini lucu sekali.” Chanyeol mengacak-ngacak rambutku gemas. Aku hanya menunduk melihat kakiku.

“Tapi baiklah. Untuk pacarku yang lucu ini. Aku akan mengabulkan keinginannya.”

Belum sempat aku mencerna apa yang Chanyeol katakan, ia sudah menarik tubuhku dekat dengannya. Bahkan dada kami menempel. Sontak aku menengadahkan kepalaku menatap Chanyeol. Aku ingin bertanya dia mau apa, namun bibirku seakan terkunci menyuruhku untuk diam. Kulihat Chanyeol menutup matanya dan perlahan mendekatkan wajahnya padaku. Aku bisa merasakan hembusan hangat nafasnya yang menyapa kulit wajahku. Semakin dekat, hingga akhirnya ku rasakan hidung kami bergesekan dan bibirnya menyentuh bibirku.

~ chuuu~

Chanyeol menciumku!!! Astaga, ini ciuman pertamaku. Jadi, beginikah rasanya berciuman? Seperti ada angin musim semi yang lewat yang menabrak tubuhmu, waktu seakan berjalan lambat sekali dan bumi seolah-olah berhenti berputar. Kau seperti disetrum oleh jutaan volt listrik. Untuk sesaat, aku merasakan tubuhku mati rasa. Seakan semua kerja organ di tubuhku terhenti.

Selang beberapa detik, kurasakan bibirnya tak lagi menempel pada bibirku. Dan Chanyeol sedikit menjauhkan wajahnya. Aku masih melotot tak percaya padanya. Ini, terasa seperti mimpi. Ciumannya sekilas namun terasa sangat manis dan sarat akan kasih sayang.

“Responmu buruk untuk sebuah ciuman pertama.” Sebuah senyuman jahil terbentuk di bibirnya.

“Yak! Park Chanyeol.”

-THE END-

42 thoughts on “[FF] Give Me Your Kiss!

    • Hahaha
      Maklum lah, bg ak ntu bikin FF gak mudah.
      Tergantung dgn mood. Dan skrg mood ak dlm berimaginasi (?) itu lg drop. Hehehe
      Tp ak akn mencoba mengembalikan moodku bwt bikin FF + ngelanjutin FF yg blm selese ^^
      Makasihhhh ya udh baca!

  1. waahh chanyeol , so sweet banget , pengen deh punya pacar chanyeol (inget ya eon author,aku pengen nya chanyeol yg jadi pacar aku :p )

    keep writing yoo :*

Leave a comment